I. Judul
Keanekaragaman
pada Manusia
II. Tujuan
Mengetahui
keanekaragaman genetik pada manusia pengamatan fenotip.
III. Kajian
Pustaka
Gen
adalah perintah-perintah yang membuat manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk
hidup lainnya bekerja. Gen ditemukan dalam sel-sel yang menyusun semua makhluk
hidup. Gen terdiri atas suatu zat kimia yang disebut DNA. Sesuatu yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dalam gen disebut sifat
genetika.
Fungsi
utama dari banyak gen adalah menghasilkan protein yang mengaktifkan maupun
menonaktifkan gen lain. Perkembangan merupakan proses yang membingungkan – sebuah sistem komunikasi
yang sangat rumit namun harmonis dan terkoordinasi dengan baik, melibatkan
sinyal-sinyal kimia yang tidak hanya dari dalam tubuh tetapi juga dari luar
tubuh.
Kita
kadang mengartikan istilah ‘mutan’ sebagai sesuatu yang memiliki kelainan atau
berbentuk tidak karuan. Namun sebenarnya kita semua adalah sejenis mutan.
Mutasi (kecelakaan genetik acak) merupakan sumber utama kelainan genetik. Tanpa
adanya mutasi, tidak akan ada keanekaragaman, dan tanpa keanekaragaman, tidak
akan ada evolusi. Kalau bukan karena mutasi, Bumi masih dipenuhi oleh populasi
massa molekul yang identik dalam sup purba.
Keanekaragaman
merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman genetik
merupakan hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia
memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah
melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak
tersebut tidak mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan
dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beberapa cara.
Cakram
genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat dilihat
dari kenampakan yang ada (walaupun, ibu jari yang dapat dibengkokkan
memperlihatkan beberapa variasi, yang mungkin menyulitkan pengamatan, tapi
dengan pengamatan yang baik pasti akan dapat diketahui). Pengamatan keenam
adalah pengamatan golongan darah ABO. Dari keenam ciri-ciri akan diketahui
perbedaan dari masing-masing individu yang ada di dalam kelas.
Keenam
ciri-ciri yang akan diamati adalah sebagai berikut:
1.
Ujung
daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat
2.
Ibu
jari yang dapat membengkok dan yang tidak
3.
Warna
mata biru dan nonbiru
4.
Rambut
yang tidak lurus dan yang lurus
5.
Adanya
rambut pada ruas tengah pada jari-jari tangan dan tidak ada rambut
6.
Golongan darah : A, B, AB, dan O
Ujung
telinga menggantung dan menempel adalah satu contoh dari sifat genetika. Gen
untuk ujung telinga menggantung adalah dominan, sedangkan untuk ujung telinga
menempel adalah resesif. Ibu jari yang melengkung termasuk sifat dominan,
sedangkan ibu jari yang lurus bersifat resesif.
Warna mata timbul sebagai hasil
pantulan cahaya dari granula melanin yang terdapat dalam iris. Banyaknya
granula melanin yang dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang memiliki genotip
bb hanya mampu membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna biru. Orang
homozigotik dominan BB mampu membentuk melanin dalam jumlah besar sehingga
matanya berwarna coklat tua sampai hitam.
Rambut lurus merupakan sifat resesif
dengan genotip tt. Sedangkan rambut keriting adalah sifat dominan dengan
genotip TT. Rambut ikal mempunyai genotip Tt. Adanya rambut pada ruas tengah
jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan tidak adanya rambut pada
ruas tengah jari jari tangan merupakan sifat resesif.
Pada sekitar tahun 1900-an K.
Landsteiner menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang
terjadi apabila eritrosit seseorang tercampur dengan serum darah orang lain.
Akan tetapi ada juga orang yang tidak mengalami penggumpalan darah ketika
dilakukan pencampuran antara darah dan serum darah. Berdasarkan reaksi tadi,
maka Landsteiner membagi orang menjadi 3
golongan, ialah A, B, dan O. Golongan
darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB yang
ditemukan oleh dua mahasiswa Landsteiner pada tahun 1902 yaitu A. V. von
Decastello dan A. Sturli.
Dikatakan bahwa antigen atau
aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit tertentu dapat mengadakan reaksi dengan
zat anti atau antibodi atau aglutinin yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua
macam antigen, yaitu antigen-A dan antigen-B. Zat antinya dibedakan atas anti-A
dan anti-B.
Tabel hubungan antara golongan darah
(fenotip) seseorang dengan macam antigen
dan zat anti
Golongan darah (fenotip)
|
Antigen dalam eritrosit
|
Zat anti dalam
serum/plasma darah
|
O
|
-
|
anti-A dan anti-B (α dan
β)
|
A
|
A
|
anti-A (α)
|
B
|
B
|
anti-B (β)
|
AB
|
A dan B
|
-
|
IV. Metode
Praktikum
a.
Tempat
dan waktu
Laboratorium
Biologi Lingkungan FMIPA UNY
Kamis,
29 September 2011
b.
Alat
dan bahan
·
Cakram
genetika
·
Ujung
daun telinga
·
Ibu
jari tangan
·
Warna
mata
·
Rambut
·
Ruas
tengah jari tangan
·
Golongan
darah
c.
Prosedur
·
Menentukan
ciri-ciri yang ada pada diri sendiri sesuai dengan 6 ciri yang digunakan pada
cakram genetika.
·
Menggunakan
Cakram Genetika, dimulai dari bagian
tengah dengan ciri pertama, dan menentukan ada berada di sisi kanan atau kiri
dari garis vertikal.
·
Berpindah
pada garis lingkaran kedua pada roda cakram tersebut, kemudian menentukan
bagian yang terdapat sifat yang dimiliki. Demikian selanjutnya sampai lingkaran
terluar, yaitu tipe golongan darah. Membaca angka yang tertulis, untuk
kombinasi dari ciri-ciri khusus yang telah diamati.
·
Melaporkan
angka yang diperoleh.
·
Mendapatkan
angka dari teman-teman.
V. Hasil
dan pembahasan
Judul
dari praktikum yang dilakukan pada hari Kamis, 29 September 2011 adalah
keanekaragaman pada manusia. Tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah
mengetahui keanekaragaman fenotip pada manusia melalui pengamatan fenotip. Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah cakram genetika, ujung daun telinga,
ibu jari tangan, warna mata, rambut, ruas tengah jari tangan, dan golongan
darah. Langkah kerja yang dilakukan selama praktikum adalah menentukan
ciri-ciri fenotip yang terdapat dalam cakram genetika, setelah mendapatkan
nomor indeks keragaman untuk diri sendiri lalu dibahas bersama satu kelas untuk
mendapatkan data dari teman yang lain. Setelah didapatkan data dari teman-teman
sekelas lalu dibuat tabel pengamatan.
Tabel pengamatan:
No.
|
Nama
|
Indeks
keragaman
|
Keterangan
|
1.
|
Hani
|
94
|
Dagu panjang
|
2.
|
Sukma
|
85
|
Tahi lalat
di bibir atas
|
3.
|
Ratri
|
88
|
Tulang
hidung menonjol
|
4.
|
Aseri
|
85
|
Mata lebar
|
5.
|
Nani
|
88
|
Alis tebal
|
6.
|
Miarti
|
85
|
Alis tipis
|
7.
|
Lina
|
84
|
Ada tahi
lalat di bawah bibir
|
8.
|
Murtini
|
126
|
-
|
9.
|
Munji
|
96
|
Ada tahi
lalat di bawah alis kiri
|
10.
|
Ade
|
88
|
Lebih pendek
|
11.
|
Catur
|
92
|
Ada tahi
lalat di bawah hidung
|
12.
|
Leni
|
30
|
-
|
13.
|
Anwar
|
59
|
-
|
14.
|
Ani
|
58
|
-
|
15.
|
Ardisa
|
96
|
Lebih tinggi
|
16.
|
Dita
|
94
|
Dagunya
tidak panjang
|
17.
|
Febrian
|
94
|
♂
|
18.
|
Rini
|
96
|
Alis tipis
|
19.
|
Afi
|
88
|
Bulu mata
lentik
|
20.
|
Latifa
|
92
|
Tidak ada
tahi lalat
|
21.
|
Fitria
|
24
|
-
|
22.
|
Nurani
|
87
|
-
|
23
|
Ike
|
85
|
Mata sipit
|
24.
|
Tiwi
|
114
|
-
|
25.
|
Anisa
|
50
|
-
|
26.
|
Ratria
|
125
|
-
|
27.
|
Diah
|
86
|
Kulit putih
|
28.
|
Revi
|
93
|
-
|
29.
|
Firdiawan
|
28
|
-
|
30.
|
Kristin
|
88
|
Lebih tinggi
|
31.
|
Citra
|
84
|
Tidak ada
tahi lalat
|
32.
|
Dhanu
|
120
|
-
|
33.
|
Mutmainah
|
96
|
Lebih pendek
|
34.
|
Neni
|
124
|
♀
|
35.
|
Andriyono
|
124
|
♂
|
36.
|
Khoirotun
|
88
|
Alis tipis
|
37.
|
Hilarius
|
32
|
♂
|
38.
|
Anggi
|
32
|
♀
|
39.
|
Miftahudin
|
96
|
♂
|
40.
|
Yulianti
|
128
|
-
|
41.
|
Yuli Subekti
|
86
|
Kulit lebih
gelap
|
42.
|
Minarti
|
113
|
-
|
Dari tabel pengamatan ditemukan bahwa
setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda, walaupun ada individu yang
memiliki nomor indeks sama pada cakram genetika namun tetap ada perbedaan yang
dapat diamati dari fenotipnya.
a.
Indeks
keragaman nomor 24
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 24 adalah Fitria. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 24 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah
jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
b.
Indeks
keragaman nomor 28
Orang
ynang memiliki indeks keragaman nomor 28 adalah Firdiawan. Ciri-ciri dari
indeks keragaman nomor 28 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah
jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
c.
Indeks
keragaman nomor 30
Orang
ynang memiliki indeks keragaman nomor 30 adalah Leni. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 30 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas
tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
d.
Indeks
keragaman nomor 32
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 32 adalah Hilarius dan Anggi. Ciri-ciri
dari indeks keragaman nomor 32 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut
di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
e.
Indeks
keragaman nomor 50
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 50 adalah Anisa. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 50 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah
jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
f.
Indeks
keragaman nomor 58
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 58 adalah
Ani. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 58 adalah memiliki telinga
melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak
lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah
B.
g.
Indeks
keragaman nomor 59
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 59 adalah Anwar. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 59 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah
jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah AB.
h.
Indeks
keragaman nomor 84
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 84 adalah Lina dan Citra. Ciri-ciri dari
indeks keragaman nomor 84 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas
tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Lina dan Citra
memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Lina dan Citra tetap memiliki
perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Lina memiliki tahi lalat di bawah bibir sedangkan Citra
tidak memiliki tahi lalat dibawah bibir.
i.
Indeks
keragaman nomor 85
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 85 adalah Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike.
Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 85 adalah memiliki telinga tidak melekat,
ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada
rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A. Walaupun
Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun
Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip)
yaitu Sukma memiliki tahi lalat di bibir atas, Aseri memiliki mata yang lebar,
Miarti memiliki alis yang tipis, dan Ike memiliki mata yang sipit.
j.
Indeks
keragaman nomor 86
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 86 adalah Diah dan Yuli Subekti. Ciri-ciri
dari indeks keragaman nomor 86 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di
ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. Walaupun Diah dan
Yuli Subekti memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Diah dan Yuli
Subekti tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Diah memiliki
warna kulit putih, sedangkan Yuli Subekti memiliki kulit yang lebih gelap.
k.
Indeks
keragaman nomor 87
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 87 adalah Nurani. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 86 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah
jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah AB.
l.
Indeks
keragaman nomor 88
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 88 adalah Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan
Khoirotun. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 88 adalah memiliki telinga
tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut
lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan
darah O. Walaupun Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun memiliki
kesamaan dalam indeks keragaman, namun Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan
Khoirotun tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Ratri memiliki
tulang hidung yang menonjol, Nani memiliki alis yang tebal, Ade memiliki tubuh
yang lebih pendek daripada Kristin, Afi memiliki bulu mata yang lentik, Kristin
bertubuh lebih tinggi daripada Ade, dan Khoirotun memiliki alis yang tipis.
m.
Indeks
keragaman nomor 92
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 92 adalah Catur dan Latifa. Ciri-ciri dari
indeks keragaman nomor 92 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di
ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Catur dan
Latifa memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Catur dan Latifa tetap
memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Catur memiliki tahi lalat di
bawah hidung, sedangkan Latifa tidak memiliki tahi lalat di bawah hidung.
n.
Indeks
keragaman nomor 93
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 93 adalah Revi. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 93 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung,
memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas
tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A.
o.
Indeks
keragaman nomor 94
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 94 adalah Hani, Dita, dan Febrian.
Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 94 adalah memiliki telinga tidak melekat,
ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak
ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. Walaupun
Hani, Dita, dan Febrian memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Hani,
Dita, dan Febrian tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Hani memiliki
dagu yang panjang, Dita tidak memiliki dagu yang panjang, sedangkan Febrian
berjenis kelamin laki-laki.
p.
Indeks
keragaman nomor 96
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 96 adalah Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah,
dan Miftahudin. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 96 adalah memiliki
telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru,
berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan
memiliki golongan darah O. Walaupun Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan
Miftahudin memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Munji, Ardisa, Rini,
Mutmainah, dan Miftahudin tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu
Munji memiliki tahi lalat di bawah alis kiri, Ardisa memiliki tubuh yang lebih
tinggi daripada Mutmainah, Rini memiliki alis yang tipis, Mutmainah memiliki
tubuh yang lebih pendek daripada Ardisa, sedangkan Miftahudin berjenis kelamin
laki-laki.
q.
Indeks
keragaman nomor 113
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 113 adalah Minarti. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 113 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas
tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A.
r.
Indeks
keragaman nomor 114
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 114 adalah Tiwi. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 114 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas
tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
s.
Indeks
keragaman nomor 120
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 120 adalah Dhanu. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 120 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di
ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
t.
Indeks
keragaman nomor 124
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 124 adalah Neni dan Andriyono. Ciri-ciri
dari indeks keragaman nomor 124 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari
tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut
di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
u.
Indeks
keragaman nomor 125
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 125 adalah Ratria. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 125 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut
di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A.
v.
Indeks
keragaman nomor 126
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 126 adalah Murtini. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 126 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut
di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
w.
Indeks
keragaman nomor 128
Orang
yang memiliki indeks keragaman nomor 128 adalah Yulianti. Ciri-ciri dari indeks
keragaman nomor 128 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak
melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut
di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
Keanekaragaman
pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari
orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif.
Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan,
sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat
resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu
jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif. Warna mata yang berwarna
nonbiru termasuk sifat yang dominan dan kebanyakan dimiliki oleh orang Asia,
sedangkan warna mata biru termasuk sifat resesif. Orang yang memiliki rambut
lurus termasuk orang yang memiliki sifat gen resesif (biasanya disimbolkan tt),
sedangkan orang yang berambut tidak lurus (ikal disimbolkan dengan Tt dan
keriting disimbolkan dengan TT) memiliki sifat gen dominan. Adanya rambut pada
ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan orang yang
tidak memiliki rambut pada ruas tengah jari tangan termasuk dalam orang yang
memiliki sifat resesif terhadap rambut pada ruas tengah jari tangan. Golongan
darah dibedakan menjadi empat, yaitu golongan darah A, B,AB, dan O. Golongan O
biasanya disebut donor universal karena dapat mendonorkan darahnya kepada orang
yang bergolongan darah sama atau bergolongan darah lain. Orang yang bergolongan
darah O biasanya lebih banyak dijumpai daripada orang yang bergolongan darah
lainnya. Sedangkan Golongan darah AB disebut resipien universal (golongan darah
yang dapat menerima donor dari gologan darah lainnya), golongan darah AB
biasanya lebih jarang dijumpai daripada golongan darah lainnya.
Keanekaragaman
pada manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk
manusia kembar. Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut
memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.
VI. Kesimpulan
dan Saran
Berdasarkan
Praktikum Biologi yang berjudul keanekaragaman pada manusia, dapat diketahui
bahwa setiap individu memiliki perbedaan dan perbedaan tersebut dapat
diamati melalui fenotip. Walaupun ada
beberapa orang yang memiliki indeks keragaman yang sama, namun masih dapat dibedakan
melalui pengamatan fenotip.
DAFTAR PUSTAKA
Al, Suyitno, dkk. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Biologi Umum
(untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan
Biologi FMIPA UNY.
Brookes, Martin.2008. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta: Erlangga.
Claybourne, Anna. 2005. Pengantar Gen dan DNA. Klaten: Pakar
Raya.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Lampiran
1.
Cakram
Genetika
2.
Tabel
pengamatan
0 comments:
Post a Comment