GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
I.
TUJUAN
Mengetahui
mekanisme gerak refleks pada manusia.
II.
DASAR
TEORI
Baik
disadari maupun tidak, tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang
tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita
tersenyum, mengedipkan mata atau bernafas sesungguhnya telah terjadi gerak yang
disebabkan oleh kontraksi otot.
Gerak
terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan
banyak bagian tubuh. Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat
dalam gerak ini. Baik itu disadari maupun tidak disadari.
Gerak
adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun
dari luar tubuh. Gerak merupakan pola kooordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.Dalam melakukan gerak tubuh kita
melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain. Hal ini
menunjukan suatu kerja sama yang sinergis.
Seluruh
mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan sistem saraf.
Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel
saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan sangat kompleks,
tetapi sebenarnya hanya tersususn atas 2 jenis sel, yaitu sel saraf dan sel
neuroglia.
Adapun
berdasar fungsinya sistem saraf itu sendiri dibedakan atas 3 jenis:
a.
Sel saraf sensorik
Sel
yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), ke
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf sensorik
disebut juga dengan sel saraf indera,
karena berhubungn dengan alat indera.
b.
Sel saraf motorik
Berfungsi
membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat ( otak dan sumsum
tulang belakang) menuju kelenjar tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan
sel saraf penggerak, karena berhubungan erat dengan otot sebagai alat gerak.
c.
Sel saraf penghubung
Disebut
juga dengan sel saraf konektor, hal ini disebabkan karena fungsinya meneruskan
rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
Namun,
pada hakikatnya sebenarnya sistem saraf terbagi menjadi 2 kelompok besar:
1.
Sistem saraf sadar
Sistem
saraf yang mengatur atau mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat diatur
menurut kemauan kita. Contohnya melempar bola, berjalan, berfikir, menulis,
berbicara, dll. Saraf sadar pun terbagi menjadi 2:
a.
Saraf pusat terdiri dari:
-
Otak
Merupakan
puat kesadaran, yang letaknya di rongga tengkorak.
-
Sumsum tulang belakang
Berfungsi
menghantarkan impuls (ramgsangan) dari dan ke otak, serta mengkoordinasikan
gerak refreks. Letaknya pada ruas-ruas tulang belakang,yakni dari ruas-ruas
tulang leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Dan dalam sum-sum
ini terdapat simpul-simpul gerak refleks.
b.
Saraf tepi
Terdiri
dari saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Artinya sistem saraf tepi merupakan saraf yang menyebar pada seluruh
bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu, seperti kulit, persendian,
otot, kelenjar, saluran darah, dll.
2.
Sistem saraf tak sadar
-
Susunan saraf simpatis
-
Susunan saraf parasimpatis
Gerak pada umumnya terjadi secara
sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Impuls pada gerakan sadar melali jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, di bawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berlangsung sangat
cepat dan tanggaan terjadi secara oramatis terhadap rangsangan tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls
melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu mulai dari reseptor penerima
rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh
sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsungdikirim
tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau
kelenjar.
III.
ALAT
1.
Pemukul dari karet
IV.
PROSEDUR
KERJA
1.
Salah seorang siswa duduk di atas meja
atau kursi yang agak tinggi, sehingga kaki bisa menggantung dengan bebas.
2.
Pukulah secara perlahan-lahan otot lutut
di bawah patela. Amati gerakan kaki yang terjadi.
3.
Ulangi beberapa kali pemukulan dan
lakukan sacara bergantian untuk beberapa siswa anggota kelompok.
4.
Amati ada-tidaknya gerakan, gerakan yang
terjadi, termasuk arah dan kecepatan gerak (kalau memungkinkan).
5.
Bandingkan hasil pengamatan ini,
terutama mengenai arah dan kecepatan gerakan antar anggota kelompok yang
masing-masing telah berperan sebagai model naracoba.
V.
DATA
PENGAMATAN
1.
Fitria :
Ada gerakan
Arah
gerakan ke depan
2.
Previ :
Ada gerakan
Arah
gerakan ke depan
3.
Ika :
Ada gerakan
Arah
gerakan ke depan
4.
Kristin :
Ada gerakan
Arah
gerakan ke depan
5.
Demas :
Ada gerakan
Arah
gerakan ke depan
6.
Kurnia :
Ada gerakan
Arah
gerakan ke depan
VI.
PEMBAHASAN
1.
Dapatkah gerakan kaki ditahan untuk
tidak terjadi gerakan?
Jawab
: tidak bisa, kaki tetap bergerak.
2.
Samakah arah dan kecepatan gerakan yang
terjadi diantara teman-taman anda?
Jawab
: arahnya sama namun kecepatannya berbeda.
3.
Apakah yang terjadi jika yang dipukul
pada bagian kaki yang lain?
Jawab
: tidak terjadi gerak refleks tetapi bagian yang dipukul terasa sakit.
4.
Bagaimanakah gerakan tersebut terjadi?
Jawab
: karena terjadi gerak refleks dari sistem saraf (sumsum tulang belakang).
5.
Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan
anda dan diskusikan yang anda lakukan
Jawab
: gerak refleks adalah gerak yang tidak diolah oleh otak tapi melewati sumsum
tulang belakang. Alurnya adalah :
Rangsang
→ neuron sensorik → ganglion → akar dorsal → sumsum tulang belakang → akar
ventral → neuron motorik → reseptor → gerak refleks
VII.
KESIMPULAN
Gerak refleks / gerak tak sadar
dapat disimpulkan sebagai gerakan yang tidak diolah oleh otak tapi melewati
sumsum tulang belakang. Alurnya adalah :
Rangsang
→ neuron sensorik → ganglion → akar dorsal → sumsum tulang belakang → akar
ventral → neuron motorik → reseptor → gerak refleks
Gerak
reflek yang terjadi di patela menunjukan arah yang sama namun kecepatan pada
tiap-tiap orang berbeda-beda. Gerak refleks bisa dikatakan juga gerakan karena
adanya rasangan dari luar tubuh dan jalannya tidak sampai otak.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri,
Istamar. 2008. Biologi untuk SMA kelas XI
semester 2. Jakarta:Erlangga.
thetom022.wordpress.com
IX.
LAMPIRAN
Laporan
sementara
Depok, 22 Februari 2010
Guru pembimbing Praktikan
Etty
Surastuty Kristin Agustina P
0 comments:
Post a Comment