PERBEDAAN TEORI, HUKUM, PRINSIP, DAN KONSEP
1. Teori
menjelaskan objek atau peristiwa yang tidak langsung teramati.Sebuah teori menjelaskan
aspek alam yang ada diluar (atau dibalik) apa yang dapat kita amati, aspek yang
dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang kita amati. kuman, atom, kalorik,
ruang waktu melengkung, dan dawai dasar semuanya, memiliki derajat yang tidak
dapat diamati. Itu mengapa mereka disebut teoritis. Namun itu tidak membuat
mereka tidak nyata.
Contoh
dari teori kimia adalah: Teori asam dan basa Arrhenius
Teori
·
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen
dalam larutan.
·
Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida
dalam larutan.
Penetralan
terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
Pembatasan teori
Asam
hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida
dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh larutan tak
berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih –
baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.
Keduanya
jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:
Pada
kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida
dari natrium hidroksida – sejalan dengan teori Arrhenius.
Akan
tetapi, pada kasus amonia, tidak muncul ion hidroksida sedikit pun!
anda
bisa memahami hal ini dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air yang
melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida:
Reaksi
ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas,
sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian,
pada reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion
hidroksida ini ke dalam teori Arrhenius.
Akan
tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen
klorida.
Pada kasus ini, tidak terdapat ion
hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan – karena bukan merupakan suatu larutan.
Teori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini sebagai reaksi asam-basa, meskipun
pada faktanya reaksi tersebut menghasilkan produk yang sama seperti ketika dua
zat tersebut berada dalam larutan.
2. Hukum
adalah teori jenis khusus, yang menjelaskan seluruh kategori dan menjelaskan
hubungannya dengan istilah paling umum. Hukum diawali dengan kata “semua,”
seperti, Semua ini bersifat itu, semua benda bermassa saling tarik satu sama
lain.Sebuah hukum tidak ada hubungannya dengan teruji atau diterima secara umum
oleh masyarakat ilmuan. Sebuah teori adalah hukum karena apa yang
dijelaskannya, bukan karena konfirmasi tertentu. Dan sebuah teori adalah hukum
atau bukan hukum dari awalnya, bahkan saat ia diajukan pertama kali, saat ia
berupa hipotesis.
Contoh
dari hukum kimia adalah: HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
“Perbandingan massa
unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap”
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
3. Prinsip merupakan asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar
orang berfikir, bertindak, dan sebagainya. Prinsip adalah
suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan
oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah
prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan
akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek
tertentu.
Contoh
dari prinsip kimia adalah: Prinsip Titrasi
Titrasi atau disebut juga
volumetri merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering
digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan.
Titrasi didasarkan pada suatu reaksi yang digambarkan sebagai :
- Volumetri (titrasi) dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksikan) sejumlah volume tertentu (biasanya dari buret) larutan standar (yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti) yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya.Untuk mengetahui bahwareaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.
- Larutan standar disebut dengan titran. Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Dimana :
NB = konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
VB = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya
NA = konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
VA = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
NB = konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
VB = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya
NA = konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
VA = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
Dalam melakukan
titrasi diperlukan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, seperti ;
·
Reaksi harus berlangsung secara
stoikiometri dan tidak terjadi reaksi samping.
·
Reaksi harus berlangsung secara cepat.
·
Reaksi harus kuantitatif
·
Pada titik ekivalen, reaksi harus dapat
diketahui titik akhirnya dengan tajam (jelas perubahannya).
·
Harus ada indikator, baik langsung atau
tidak langsung.
Berdasarkan jenis
reaksinya, maka titrasi dikelompokkan menjadi empat macam titrasi yaitu :
·
Titrasi asam basa
·
Titrasi pengendapan
·
Titrasi kompleksometri
·
Titrasi oksidasi reduksi
Tahap pertama yang
harus dilakukan sebelum melakukan titrasi adalah pembuatan larutan standar.
Suatu larutan dapat digunakan sebagai larutan standar bila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
·
mempunyai kemurnian yang tinggi
·
mempunyai rumus molekul yang pasti
·
tidak bersifat higroskopis dan mudah
ditimbang
·
larutannya harus bersifat stabil
·
mempunyai berat ekivalen (BE) yang
tinggi
Suatu larutan yang
memenuhi persyaratan tersebut diatas disebut larutan standard primer. Sedang
larutan standard sekunder adalah larutan standard yang bila akan digunakan
untuk standardisasi harus distandardisasi lebih dahulu dengan larutan standard
primer.
4. Konsep
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu objek.
Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikiran dengan
menggunakan satu istilah. Seperti yang diungkapkan Nasution (2008:161)
yang mengungkapkan bahwa ”Bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa
sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar
konsep”.
Contoh dari konsep kimia
adalah: Konsep redoks
berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Berdasarkan
konsep pertama:
a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
Adapun
contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah
sebagai berikut:
1)
Perkaratan logam besi
Reaksi
perkaratan logam besi:
4Fe(s) + 3O2(g) --> 2Fe2O3(s) [karat besi]
2)
Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar)
Reaksi
pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida
dan uap air.
CH4(g) + O2(g) --> CO2(g) + 2H2O(g)
3)
Oksidasi glukosa (C6H12O6) dalam tubuh
(respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di pecah menjadi senyawa yang lebih
sederhana seperti carbon dioksida dan air.
C6H12O6(aq) + 6O2(g) --> 6CO2(g) + 6H2O(l)
4)
Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2:
Cu(s) + O2(g) --> CuO(s)
S(s) + O2(g) --> SO2(g)
SO2(g) + O2(g) --> SO3(g)
5) Buah
apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan
6)
Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan
menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi)
7)
Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi
berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !!
Zat
yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi.
Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi:
1) Besi Fe; 2) Metana CH4; 3) Glukosa C6H12O6;
4) Cu, S, SO2
Trims. Sangat membantu.
ReplyDeleteThank you
ReplyDeleteIts like you read my thoughts! You appear to understand so much approximately this, like you wrote the e-book in it or something. I feel that you simply could do with some % to power the message home a little bit, however instead of that, that is great blog. An excellent read. I will definitely be back.
ReplyDelete