ENZIM KATALASE
I.
TUJUAN
Memahami
cara kerja enzim katalase
II.
DASAR
TEORI
Enzim
adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. Enzim mempunyai beberapa
sifat antara lain:
a.
Enzim berfungsi sebagai katalisator
artinya
enzim berfungsi sebagai zat yangnmampu mempercepat reaksi kimia, tetapi enzim
tidak ikut bereaksi. Dengan demikian enzim tidak diperlukan dalam jumlah yang
banyak.
b.
Enzim adalah suatu protein
ini
terbukti karena enim di dalam larutan membentuk suatu koloid.
c.
Enzim bersifat khusus/khas
artinya
bahwa enzim tidak dapat bekerja pada semua zat, tetapi hanya mampu
menghidrolisis H2O2 dan O2.
d.
Enzim tidak tahan panas
Aktivitas
enzim sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dalam sel. Umumnya pada suhu 0o
C enzim tidak menunjukkan aktivitasnya dan tidak akan rusak. Jika dikembalikan
ke suhu semula maka enzim akan pulih seperti sebelum didinginkan. Namun, bila
dipanaskan melebihi suhu 40o C maka dapat menurunkan aktivitas enzim
dan enzim tersebut dapat rusak.
Di
dalam sel, enzim katalase diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2).
Hidrogen Peroksida merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk dalam
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2
ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini
merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat
racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air
(H2O) dan Oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim
katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Penguraian hidrogen
peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.
Persamaan reaksinya adalah
2 H2O2
2 H2O + O2
Selain
itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif
lain seperti fenol, asam format, maupun
alkohol yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Enzim katalase terdapat
hampir di semua makhluk hidup. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang
melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan
organisme ekuivalen dengan kerusakan. Enzim katalase dari manusia hanya dapat
berfungsi pada suhu 37o-40o C. Jika suhu terlalu rendah
maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan dan akan
bekerja kembali jika suhu kembali normal. Jika suhu terlalu tinggi maka enzim
ini akan rusak dan tidak dapat dipakai kembali. Enzim ini juga bekerja pada pH
netral (6,5-7,5), sedangkan pada lingkungan yang asam dan basa enzim ini akan
rusak dan tidak dapat dipakai kembali.
III.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
1.
Lumpang porselin 1 buah
2.
Tabung reaksi 10 buah
3.
Rak tabung reaksi 1 buah
4.
Pipet 5 buah
5.
Pembakar spiritus
6.
Kaki tiga + kasa
7.
Corong kaca
8.
Lidi + korek api
Bahan
1.
Ekstrak hati ayam
2.
Ekstrak jantung ayam
3.
H2O2 10 %
4.
HCl 5%
5.
NaOH 5%
6.
Kapas
7.
Air suling
IV.
LANGKAH
KERJA
1.
Ekstrak hati dan jantung dibuat dengan
cara
-
Hati dan jantung dilumatkan dalam
lumpang porselin, sambil ditetesi air suling sedikit demi sedikit.
-
Disaring dengan menggunakan corong kaca
yang telah dilapisi dengan kapas dan dibiarkan sampai mengendap.
2.
10 tabung reaksi disediakan
-
5 buah diberi label 1, 2, 3, 4, dan 5
-
5 buah diberi label A, B, C, D, dan E
3.
Tabung 1 sampai 5 diisi dengan H2O2
10 % setinggi 1 cm.
4.
Tabung A sampai E diisi seperti tabel:
Tabung
|
Isi
|
Keterangan
|
A
|
1 cm ekstrak hati
|
-
|
B
|
1
cm ekstrak hati + 3 tetes HCl 5%
|
dikocok
|
C
|
1 cm ekstrak hati + 3 tetes NaOH 5%
|
dikocok
|
D
|
1 cm ekstrak hati dipanaskan sampai mendidih
|
-
|
E
|
1 cm ekstrak jantung
|
-
|
5.
Isi tabung A dituangkan ke dalam tabung
1. Mulut tabung 1 ditutup dengan ibu jari. Campuran yang terjadi diamati. Ibu
jari penutup tabung 1 dilepas dan dimasukkan lidi yang membara.
6.
Isi tabung E dituangkan ke dalam tabung
5. Kejadian di dalam tabung diamati. Diuji dengan bara api lidi. Hasil pada
tabung 5 dibandingka dengan hasil pada tabung 1.
7.
Isi tabung B dituangkan ke dalam tabung
2. Kejadian pada tabung 2 diamati dan diuji dengan bara api lidi.
8.
Isi tabung C dituangkan ke dalam tabung
3. Kejadian pada tabung 2 diamati dan diuji dengan bara api lidi.
9.
Isi tabung D dituangkan ke dalam tabung
4. Kejadian pada tabung 2 diamati dan diuji dengan bara api lidi.
10. Hasil
pengamatan ditulis ke dalam tabel hasil pengamatan dan diberi keterangan
sebagai berikut:
+ = ada gelembung udara
++ = banyak gelembung udara
-
= tidak ada gelembung udara
V.
TABEL
HASIL PENGAMATAN
Larutan
|
Ekstrak
hati + H2O2
|
Ekstrak
jantung + H2O2
|
|||
Gelembung
|
Nyala api
|
Gelembung
|
Nyala api
|
||
Netral
|
++
|
++
|
+
|
-
|
|
Asam
|
-
|
-
|
|||
Basa
|
+
|
+
|
|||
Setelah dipanaskan
|
-
|
-
|
|||
VI.
ANALISIS
DATA
1.
H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk
mengamati kerja enzim katalase karena H2O2 adalah senyawa
racun yang dapat diuraikan oleh enzim katalase.
2.
Reaksi berkurang jika ekstrak hati + H2O2
dimasukkan asam atau basa karena enzim katalase akan rusak/ tidak dapat
berfungsi bila berada dalam media asam atau basa, enzim katalase hanya bekerja
pada media netral.
3.
Bila dalam jaringan tubuh banyak
tertimbun H2O2 maka yang akan terjadi adalah rambut yang
memutih, terkena berbagai macam penyakit karena menumpuknya racun di dalam
tubuh.
4.
Usaha untuk menetralkannya dalam tubuh
adalah dengan memproduksi enzim katalase yang dilakukan oleh badan mikro
peroksisok.
5.
Peranan enzim katalase dalam tubuh
adalah untuk menetralkan racun di dalam tubuh yang antara lain berbentuk H2O2.
6.
H2O2 yang terdapat dalam tubuh merupakan
hasil dari proses pencernaan.
7.
Enzim katalase lebih banyak terkandung
di hati daripada di jantung.
8.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan enzim katalase adalah
-
Suhu
Aktivitas
enzim sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dalam sel. Umumnya pada suhu 0o
C enzim tidak menunjukkan aktivitasnya dan tidak akan rusak. Jika dikembalikan
ke suhu semula maka enzim akan pulih seperti sebelum didinginkan. Namun, bila
dipanaskan melebihi suhu 40o C maka dapat menurunkan aktivitas enzim
dan enzim tersebut dapat rusak.
-
pH
jika
pH naik atau turun maka dapat dipastikan bahwa aktivitas enzim berubah.
Perubahan pH dapat membalik kegiatan enzim menjadi pengubah hasil akhir kembali
menjadi substrat.
-
Substrat
Substrat
adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru, sedangkan sesuatu yang baru
ini kita sebut hasil akhir.
-
Hasil akhir
Kecepatan
reaksi dalam suatu proses kimia itu tidak konstan. Demikian pula dengan reaksi
yang dibantu enzim, pada awalnya reaksi yang betrtumpuk-tumpuk. Hasil akhir
yang bertumpuk-tumpuk dapat menghambat aktivitas enzim.
-
Zat penghambat
Zat
kimia yang menghambat aktivitas enzim adalah garam-garam dari logam berat
seperti raksa.
-
Air
Air
mempunyai peran penting dalam memulai aktivitas enzim, seperti pada proses
imbibisi.
VII.
KESIMPULAN
Dari
percobaan yang dilakukan, enzim katalase dapat menguraikan H2O2
menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2) sehingga tidak
berbahaya bagi kesehatan tubuh. Dalam percobaan ini enzim katalase bekerja pada
medium netral. Jika dalam medium asam atau basa enzim katalase tidak akan
berfungsi. Begitu pula jika dipanaskan enzim katalase juga tidak akan berfungsi
karena rusak. Organ hati ternyata lebh banyak mengandung enzim katalase dari
pada organ jantung.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
mr-fabio2.blogspot.com
vidrie.wordpress.com
IX.
LAMPIRAN
Laporan
sementara
Depok, 15 Februari 2010
Guru
pembimbing Praktikan
Sukma
Ridarwati
Kristin Agustina P.
0 comments:
Post a Comment