Friday, March 16, 2012

PLASMOLISIS SEL EPIDERMIS DAUN Rhoeo discolor


PLASMOLISIS SEL EPIDERMIS DAUN Rhoeo discolor

I.       TUJUAN
Mengamati terjadinya plasmolisis sel epidermis daun Rhoeo discolor

II.    DASAR TEORI
Membran sel berfungsi antara lain sebagai pengatur keluar masuknya zat. Dengan pengaturan sel itu akan memperoleh masukan zat-zat dan ion-ion yang diperlukan, serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada 2 macam, yaitu
1.      transport pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contohnya difusi, osmosis dan difusi terfasilitasi.
2.      transport aktif adalah perpindahan molekul atau ion dengan menggunakan energi dari sel itu. Perpindahan tersebut dapat terjadi meskipun menentang konsentrasi. Contohnya pompa Natrium (Na+)-Kalium (K+), endositosis dan eksositosis.
a.       Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsetrasi (kerapatan) tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu ruangan, misalnya setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas didalam medium udara), molekul sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air), hingga kerapatan zat itu merata.
b.      Osmosis adalah perpindahan ion atau molekul dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran. Osmosis dapat didefinisikan sebagai difusi lewat membran. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang bernama osmometer.
Zat-zat yang dapat melewati membran sel. Membran sel dapat dilewati zat-zat tertentu yang larut dalam lemak, zat-zat yang tidak bermuatan (netral), molekul-molekul asm amino, asm lemak, gliserol, gula sederhana dan air.
Zat-zat yang tidak dapat melewati membran sel. Membran sel tidak dapat dilewati zat-zat gula, protein dan zat-zat yang mudah larut  dalam pelarut organic. Membran bersifat impermeable terhadap zat-zat tersebut.
a.       Plasmolisis, Krenasi, dan Lisis. Proses osmosis dapat membahayakan sel. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat (berarti kerapatan airnya rendah), bila berada dalam kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat memecahkan sel tersebut. Dikatakan bahwa sel itu mengalami lisis, yaitu hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma.
Sebaliknya, jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik dibandingkan sel tersebut, maka air dalam sel akan mengalami osmosis keluar sel. Sel akan mengalami krenasi yang menyebabkan sel berkeriput karena kekurangan air.
Pada sel tumbuhan, keluarnya air dalam sitoplasma ke luar sel menyebabkan volume sitoplasma  mengecil. Akibatnya, membran plasma akan terlepas dari dinding sel. Peristiwa lepasnya membran plasma dari dinding sel disebut plasmolisis. Plasmolisis yang parah menyebabkan kematian sel.

III.      ALAT
1.      Mikroskop, gelas obyek, dan gelas tutup
2.      Silet
3.      Kertas isap
4.      Pipet

IV.      BAHAN
1.      Daun Rhoeo discolor
2.      Air
3.      Larutan Glukosa denga konsentrasi : 10 %, 20 %, dan 30 %

V.         CARA KERJA
1.      Buatlah sediaan epidermis bawah daun Rhoeo discolor dengan silet setipis mungkin.
2.      Amatilah di bawah mikroskop dengan medium air dan perhatikanlah letak sitoplasma yang berwarna terhadap dinding sel. Gambar hasil pengamatanmu dan isikan ke dalam tabel pengamatan.
3.      Gantilah setiap 10 menit sekali medium sel dengan larutan glukosa dari konsentrasi yang terendah sampai konsentrasi tertinggi. Preparat tetap berada pada meja benda mikroskop.
4.      Cara mengganti medium ialah dengan meneteskan larutan pengganti pada salah satu sisi gelas penutup dan mengisapnya dengan menggunakan kertas isap pada sisi yang berlawanan.
VI.      TABEL PENGAMATAN
Medium
Gambar
Σ sel terplasmolisis
Keterangan
Air






Glukosa 10 %






Glukosa 20 %






Glukosa 30 %







VII.   ANALISIS DATA
Pertanyaan-pertanyaan :
1.      Setelah mengganti medium air dengan larutan glukosa :
1.1. Pada konsentrasi larutan glukosa manakah kelihatan terjadi perubahan pada sel?
Jawab : Perubaha pada sel terjadi saat larutan glukosa konsentrasi 20%  ke larutan glukosa konsentrasi  30%
1.2. Jelasakan perubahan yang kamu lihat?
Jawab :  Perubahan yang dilihat adalah plasma semakin sedikit
2.      Peristiwa apakah yang terjadi pada perubahan  tersebut?
Jawab : Peristiwa yang terjadi adalah plasmolisis
3.      Dari tabel pengamatan di atas dalam konsentrasi manakah sel mulai menggalami plasmolisis?
Jawab : Dari tabel pengamatan sel mulai mengalami plasmolisis pada saat larutan glukosa konsentrasi 10 %
4.      Pada konsentrasi manakah sel mengalami plasmolisis penuh?
Jawab : Sel mengalami plasolisi penuh pada saat larutan glukosa konsentrasi 30 %
5.      Apakah hubungan konsentrasi larutan glukosa dengan proses plasmolisis? Jelaskan !
Jawab : Ada. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka proses plasmolisis semakin tinggi.



Masalah :
1.      Apa yang akan terjadi bila akar tumbuhan berada di dalam larutan yang lebih pekat daripada air sel dalam bulu akar?
Jawab : Yang akan terjadi bila akar tumbuhan berada di dalam larutan yang lebih pekat daripada air sel bulu akar adalah tanaman akan mati kerena terjadi plasmolisis yang tinggi.
2.      Beri alasan mengapa bila pemupukan terlalu pekat akan mematikan tanaman !
Jawab : Pemupukan yang terlalu pekat akan mematikaan tanaman karena sitoplasma akan mengerut sehingga tanaman akan mati.

VIII.    KESIMPULAN
Semakin tinggi larutan glukosa pada sel, perubahan sel semakin terjadi dan perubahan yang terjaditersebut sebagian besar sitoplasma menjauh dan menghilang. Larutan glukosa apabila semakin tinggi maka proses plasmolisis akan semakin cepat terjadi.
Peristiwa plasmolisis yang berlebihan akan menimbulkan tumbuhan atau tannaman mati karena kadar air akan menjadi berkurang dan menghilang

Daftar pustaka :
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi Jilid 2A untuk SMA kelas XI semester 1. Jakarta : Erlangga.
Lampiran
Laporan sementara



Depok, 11 November 2009
Guru Pembimbing                                                          Praktikan


Agus Sartono, S.Pd                                             Kristin Agustina Pratiwi

2 comments: