Friday, March 16, 2012

GERAK REFLEKS PADA MANUSIA


GERAK REFLEKS PADA MANUSIA

I.                   TUJUAN
Mengetahui mekanisme gerak refleks pada manusia.

II.                DASAR TEORI
Baik disadari maupun tidak, tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita tersenyum, mengedipkan mata atau bernafas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkan oleh kontraksi otot.
Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat dalam gerak ini. Baik itu disadari maupun tidak disadari.
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola kooordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.Dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain. Hal ini menunjukan suatu kerja sama yang sinergis.
Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan sistem saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan sangat kompleks, tetapi sebenarnya hanya tersususn atas 2 jenis sel, yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Adapun berdasar fungsinya sistem saraf itu sendiri dibedakan atas 3 jenis:
a.       Sel saraf sensorik
Sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan  sel saraf indera, karena berhubungn dengan alat indera.
b.      Sel saraf motorik
Berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat ( otak dan sumsum tulang belakang) menuju kelenjar tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak, karena berhubungan erat dengan otot sebagai alat gerak.
c.       Sel saraf penghubung
Disebut juga dengan sel saraf konektor, hal ini disebabkan karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
Namun, pada hakikatnya sebenarnya sistem saraf terbagi menjadi 2 kelompok besar:
1.      Sistem saraf sadar
Sistem saraf yang mengatur atau mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat diatur menurut kemauan kita. Contohnya melempar bola, berjalan, berfikir, menulis, berbicara, dll. Saraf sadar pun terbagi menjadi 2:
a.       Saraf pusat terdiri dari:
-          Otak
Merupakan puat kesadaran, yang letaknya di rongga tengkorak.
-          Sumsum tulang belakang
Berfungsi menghantarkan impuls (ramgsangan) dari dan ke otak, serta mengkoordinasikan gerak refreks. Letaknya pada ruas-ruas tulang belakang,yakni dari ruas-ruas tulang leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Dan dalam sum-sum ini terdapat simpul-simpul gerak refleks.
b.      Saraf tepi
Terdiri dari saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Artinya sistem saraf tepi merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu, seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah, dll.
2.      Sistem saraf tak sadar
-          Susunan saraf simpatis
-          Susunan saraf parasimpatis
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melali jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, di bawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berlangsung sangat cepat dan tanggaan terjadi secara oramatis terhadap rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu mulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsungdikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar.

III.             ALAT
1.      Pemukul dari karet

IV.             PROSEDUR KERJA
1.      Salah seorang siswa duduk di atas meja atau kursi yang agak tinggi, sehingga kaki bisa menggantung dengan bebas.
2.      Pukulah secara perlahan-lahan otot lutut di bawah patela. Amati gerakan kaki yang terjadi.
3.      Ulangi beberapa kali pemukulan dan lakukan sacara bergantian untuk beberapa siswa anggota kelompok.
4.      Amati ada-tidaknya gerakan, gerakan yang terjadi, termasuk arah dan kecepatan gerak (kalau memungkinkan).
5.      Bandingkan hasil pengamatan ini, terutama mengenai arah dan kecepatan gerakan antar anggota kelompok yang masing-masing telah berperan sebagai model naracoba.

V.                DATA PENGAMATAN
1.      Fitria    : Ada gerakan
Arah gerakan ke depan
2.      Previ    : Ada gerakan
Arah gerakan ke depan
3.      Ika       : Ada gerakan
Arah gerakan ke depan
4.      Kristin : Ada gerakan
Arah gerakan ke depan
5.      Demas : Ada gerakan
Arah gerakan ke depan
6.      Kurnia : Ada gerakan
Arah gerakan ke depan

VI.             PEMBAHASAN
1.      Dapatkah gerakan kaki ditahan untuk tidak terjadi gerakan?
Jawab : tidak bisa, kaki tetap bergerak.
2.      Samakah arah dan kecepatan gerakan yang terjadi diantara teman-taman anda?
Jawab : arahnya sama namun kecepatannya berbeda.
3.      Apakah yang terjadi jika yang dipukul pada bagian kaki yang lain?
Jawab : tidak terjadi gerak refleks tetapi bagian yang dipukul terasa sakit.
4.      Bagaimanakah gerakan tersebut terjadi?
Jawab : karena terjadi gerak refleks dari sistem saraf (sumsum tulang belakang).
5.      Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan anda dan diskusikan yang anda lakukan
Jawab : gerak refleks adalah gerak yang tidak diolah oleh otak tapi melewati sumsum tulang belakang. Alurnya adalah :
Rangsang → neuron sensorik → ganglion → akar dorsal → sumsum tulang belakang → akar ventral → neuron motorik → reseptor → gerak refleks

VII.          KESIMPULAN
Gerak refleks / gerak tak sadar dapat disimpulkan sebagai gerakan yang tidak diolah oleh otak tapi melewati sumsum tulang belakang. Alurnya adalah :
Rangsang → neuron sensorik → ganglion → akar dorsal → sumsum tulang belakang → akar ventral → neuron motorik → reseptor → gerak refleks
Gerak reflek yang terjadi di patela menunjukan arah yang sama namun kecepatan pada tiap-tiap orang berbeda-beda. Gerak refleks bisa dikatakan juga gerakan karena adanya rasangan dari luar tubuh dan jalannya tidak sampai otak.

VIII.       DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar. 2008. Biologi untuk SMA kelas XI semester 2. Jakarta:Erlangga.
thetom022.wordpress.com

IX.             LAMPIRAN
Laporan sementara






Depok, 22 Februari 2010
Guru pembimbing                                                       Praktikan



  Etty Surastuty                                                     Kristin Agustina P

0 comments:

Post a Comment