Thursday, March 15, 2012

Keanekaragaman pada Manusia

I.      Judul
Keanekaragaman pada Manusia

II.    Tujuan
Mengetahui keanekaragaman genetik pada manusia pengamatan fenotip.

III.   Kajian Pustaka
Gen adalah perintah-perintah yang membuat manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya bekerja. Gen ditemukan dalam sel-sel yang menyusun semua makhluk hidup. Gen terdiri atas suatu zat kimia yang disebut DNA. Sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dalam gen disebut sifat genetika.
Fungsi utama dari banyak gen adalah menghasilkan protein yang mengaktifkan maupun menonaktifkan gen lain. Perkembangan merupakan proses  yang membingungkan – sebuah sistem komunikasi yang sangat rumit namun harmonis dan terkoordinasi dengan baik, melibatkan sinyal-sinyal kimia yang tidak hanya dari dalam tubuh tetapi juga dari luar tubuh.
Kita kadang mengartikan istilah ‘mutan’ sebagai sesuatu yang memiliki kelainan atau berbentuk tidak karuan. Namun sebenarnya kita semua adalah sejenis mutan. Mutasi (kecelakaan genetik acak) merupakan sumber utama kelainan genetik. Tanpa adanya mutasi, tidak akan ada keanekaragaman, dan tanpa keanekaragaman, tidak akan ada evolusi. Kalau bukan karena mutasi, Bumi masih dipenuhi oleh populasi massa molekul yang identik dalam sup purba.
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau penampilannya. Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak mengalami seleksi alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh para ahli genetika melalui beberapa cara.
Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat dilihat dari kenampakan yang ada (walaupun, ibu jari yang dapat dibengkokkan memperlihatkan beberapa variasi, yang mungkin menyulitkan pengamatan, tapi dengan pengamatan yang baik pasti akan dapat diketahui). Pengamatan keenam adalah pengamatan golongan darah ABO. Dari keenam ciri-ciri akan diketahui perbedaan dari masing-masing individu yang ada di dalam kelas.
Keenam ciri-ciri yang akan diamati adalah sebagai berikut:
1.    Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat
2.    Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak
3.    Warna mata biru dan nonbiru
4.    Rambut yang tidak lurus dan yang lurus
5.    Adanya rambut pada ruas tengah pada jari-jari tangan dan tidak ada rambut
6.    Golongan  darah : A, B, AB, dan O
Ujung telinga menggantung dan menempel adalah satu contoh dari sifat genetika. Gen untuk ujung telinga menggantung adalah dominan, sedangkan untuk ujung telinga menempel adalah resesif. Ibu jari yang melengkung termasuk sifat dominan, sedangkan ibu jari yang lurus bersifat resesif.
Warna mata timbul sebagai hasil pantulan cahaya dari granula melanin yang terdapat dalam iris. Banyaknya granula melanin yang dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang memiliki genotip bb hanya mampu membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna biru. Orang homozigotik dominan BB mampu membentuk melanin dalam jumlah besar sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam.
Rambut lurus merupakan sifat resesif dengan genotip tt. Sedangkan rambut keriting adalah sifat dominan dengan genotip TT. Rambut ikal mempunyai genotip Tt. Adanya rambut pada ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan tidak adanya rambut pada ruas tengah jari jari tangan merupakan sifat resesif.
Pada sekitar tahun 1900-an K. Landsteiner menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit seseorang tercampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi ada juga orang yang tidak mengalami penggumpalan darah ketika dilakukan pencampuran antara darah dan serum darah. Berdasarkan reaksi tadi, maka Landsteiner membagi orang menjadi  3 golongan, ialah  A, B, dan O. Golongan darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB yang ditemukan oleh dua mahasiswa Landsteiner pada tahun 1902 yaitu A. V. von Decastello dan A. Sturli.
Dikatakan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi atau aglutinin yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua macam antigen, yaitu antigen-A dan antigen-B. Zat antinya dibedakan atas anti-A dan anti-B.
Tabel hubungan antara golongan darah (fenotip) seseorang dengan  macam antigen dan zat anti
Golongan darah (fenotip)
Antigen dalam eritrosit
Zat anti dalam serum/plasma darah
O
-
anti-A dan anti-B (α dan β)
A
A
anti-A (α)
B
B
anti-B (β)
AB
A dan B
-

IV.  Metode Praktikum
a.    Tempat dan waktu
Laboratorium Biologi Lingkungan FMIPA UNY
Kamis, 29 September 2011
b.    Alat dan bahan
·         Cakram genetika
·         Ujung daun telinga
·         Ibu jari tangan
·         Warna mata
·         Rambut
·         Ruas tengah jari tangan
·         Golongan darah
c.    Prosedur
·         Menentukan ciri-ciri yang ada pada diri sendiri sesuai dengan 6 ciri yang digunakan pada cakram genetika.
·         Menggunakan Cakram Genetika, dimulai dari bagian tengah dengan ciri pertama, dan menentukan ada berada di sisi kanan atau kiri dari garis vertikal.
·         Berpindah pada garis lingkaran kedua pada roda cakram tersebut, kemudian menentukan bagian yang terdapat sifat yang dimiliki. Demikian selanjutnya sampai lingkaran terluar, yaitu tipe golongan darah. Membaca angka yang tertulis, untuk kombinasi dari ciri-ciri khusus yang telah diamati.
·         Melaporkan angka yang diperoleh.
·         Mendapatkan angka dari teman-teman.

V.    Hasil dan pembahasan
Judul dari praktikum yang dilakukan pada hari Kamis, 29 September 2011 adalah keanekaragaman pada manusia. Tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah mengetahui keanekaragaman fenotip pada manusia melalui pengamatan fenotip. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah cakram genetika, ujung daun telinga, ibu jari tangan, warna mata, rambut, ruas tengah jari tangan, dan golongan darah. Langkah kerja yang dilakukan selama praktikum adalah menentukan ciri-ciri fenotip yang terdapat dalam cakram genetika, setelah mendapatkan nomor indeks keragaman untuk diri sendiri lalu dibahas bersama satu kelas untuk mendapatkan data dari teman yang lain. Setelah didapatkan data dari teman-teman sekelas lalu dibuat tabel pengamatan.
                        Tabel pengamatan:
No.
Nama
Indeks keragaman
Keterangan
1.
Hani
94
Dagu panjang
2.
Sukma
85
Tahi lalat di bibir atas
3.
Ratri
88
Tulang hidung menonjol
4.
Aseri
85
Mata lebar
5.
Nani
88
Alis tebal
6.
Miarti
85
Alis tipis
7.
Lina
84
Ada tahi lalat di bawah bibir
8.
Murtini
126
-
9.
Munji
96
Ada tahi lalat di bawah alis kiri
10.
Ade
88
Lebih pendek
11.
Catur
92
Ada tahi lalat di bawah hidung
12.
Leni
30
-
13.
Anwar
59
-
14.
Ani
58
-
15.
Ardisa
96
Lebih tinggi
16.
Dita
94
Dagunya tidak panjang
17.
Febrian
94
18.
Rini
96
Alis tipis
19.
Afi
88
Bulu mata lentik
20.
Latifa
92
Tidak ada tahi lalat
21.
Fitria
24
-
22.
Nurani
87
-
23
Ike
85
Mata sipit
24.
Tiwi
114
-
25.
Anisa
50
-
26.
Ratria
125
-
27.
Diah
86
Kulit putih
28.
Revi
93
-
29.
Firdiawan
28
-
30.
Kristin
88
Lebih tinggi
31.
Citra
84
Tidak ada tahi lalat
32.
Dhanu
120
-
33.
Mutmainah
96
Lebih pendek
34.
Neni
124
35.
Andriyono
124
36.
Khoirotun
88
Alis tipis
37.
Hilarius
32
38.
Anggi
32
39.
Miftahudin
96
40.
Yulianti
128
-
41.
Yuli Subekti
86
Kulit lebih gelap
42.
Minarti
113
-

Dari tabel pengamatan ditemukan bahwa setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda, walaupun ada individu yang memiliki nomor indeks sama pada cakram genetika namun tetap ada perbedaan yang dapat diamati dari fenotipnya.
a.    Indeks keragaman nomor 24
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 24 adalah Fitria. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 24 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
b.    Indeks keragaman nomor 28
Orang ynang memiliki indeks keragaman nomor 28 adalah Firdiawan. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 28 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
c.    Indeks keragaman nomor 30
Orang ynang memiliki indeks keragaman nomor 30 adalah Leni. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 30 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
d.    Indeks keragaman nomor 32
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 32 adalah Hilarius dan Anggi. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 32 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
e.    Indeks keragaman nomor 50
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 50 adalah Anisa. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 50 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
f.     Indeks keragaman nomor 58
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 58 adalah  Ani. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 58 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
g.    Indeks keragaman nomor 59
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 59 adalah Anwar. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 59 adalah memiliki telinga melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah AB.
h.    Indeks keragaman nomor 84
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 84 adalah Lina dan Citra. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 84 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Lina dan Citra memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Lina dan Citra tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Lina memiliki  tahi lalat di bawah bibir sedangkan Citra tidak memiliki tahi lalat dibawah bibir.
i.      Indeks keragaman nomor 85
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 85 adalah Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 85 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A. Walaupun Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Sukma, Aseri, Miarti, dan Ike tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Sukma memiliki tahi lalat di bibir atas, Aseri memiliki mata yang lebar, Miarti memiliki alis yang tipis, dan Ike memiliki mata yang sipit.
j.      Indeks keragaman nomor 86
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 86 adalah Diah dan Yuli Subekti. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 86 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. Walaupun Diah dan Yuli Subekti memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Diah dan Yuli Subekti tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Diah memiliki warna kulit putih, sedangkan Yuli Subekti memiliki kulit yang lebih gelap.
k.    Indeks keragaman nomor 87
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 87 adalah Nurani. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 86 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah AB.
l.      Indeks keragaman nomor 88
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 88 adalah Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 88 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Ratri, Nani, Ade, Afi, Kristin, dan Khoirotun tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Ratri memiliki tulang hidung yang menonjol, Nani memiliki alis yang tebal, Ade memiliki tubuh yang lebih pendek daripada Kristin, Afi memiliki bulu mata yang lentik, Kristin bertubuh lebih tinggi daripada Ade, dan Khoirotun memiliki alis yang tipis.
m.   Indeks keragaman nomor 92
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 92 adalah Catur dan Latifa. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 92 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Catur dan Latifa memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Catur dan Latifa tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Catur memiliki tahi lalat di bawah hidung, sedangkan Latifa tidak memiliki tahi lalat di bawah hidung.
n.    Indeks keragaman nomor 93
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 93 adalah Revi. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 93 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A.
o.    Indeks keragaman nomor 94
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 94 adalah Hani, Dita, dan Febrian. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 94 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B. Walaupun Hani, Dita, dan Febrian memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Hani, Dita, dan Febrian tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Hani memiliki dagu yang panjang, Dita tidak memiliki dagu yang panjang, sedangkan Febrian berjenis kelamin laki-laki.
p.    Indeks keragaman nomor 96
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 96 adalah Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan Miftahudin. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 96 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O. Walaupun Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan Miftahudin memiliki kesamaan dalam indeks keragaman, namun Munji, Ardisa, Rini, Mutmainah, dan Miftahudin tetap memiliki perbedaan (dilihat dari fenotip) yaitu Munji memiliki tahi lalat di bawah alis kiri, Ardisa memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada Mutmainah, Rini memiliki alis yang tipis, Mutmainah memiliki tubuh yang lebih pendek daripada Ardisa, sedangkan Miftahudin berjenis kelamin laki-laki.
q.    Indeks keragaman nomor 113
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 113 adalah Minarti. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 113 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A.
r.     Indeks keragaman nomor 114
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 114 adalah Tiwi. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 114 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
s.     Indeks keragaman nomor 120
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 120 adalah Dhanu. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 120 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
t.      Indeks keragaman nomor 124
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 124 adalah Neni dan Andriyono. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 124 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.
u.    Indeks keragaman nomor 125
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 125 adalah Ratria. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 125 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah A.
v.    Indeks keragaman nomor 126
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 126 adalah Murtini. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 126 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah B.
w.   Indeks keragaman nomor 128
Orang yang memiliki indeks keragaman nomor 128 adalah Yulianti. Ciri-ciri dari indeks keragaman nomor 128 adalah memiliki telinga tidak melekat, ibu jari tidak melengkung, memiliki warna mata nonbiru, berambut tidak lurus, tidak ada rambut di ruas tengah jari-jari tangan, dan memiliki golongan darah O.

Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat dominan, sedangkan ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat resesif. Warna mata yang berwarna nonbiru termasuk sifat yang dominan dan kebanyakan dimiliki oleh orang Asia, sedangkan warna mata biru termasuk sifat resesif. Orang yang memiliki rambut lurus termasuk orang yang memiliki sifat gen resesif (biasanya disimbolkan tt), sedangkan orang yang berambut tidak lurus (ikal disimbolkan dengan Tt dan keriting disimbolkan dengan TT) memiliki sifat gen dominan. Adanya rambut pada ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan orang yang tidak memiliki rambut pada ruas tengah jari tangan termasuk dalam orang yang memiliki sifat resesif terhadap rambut pada ruas tengah jari tangan. Golongan darah dibedakan menjadi empat, yaitu golongan darah A, B,AB, dan O. Golongan O biasanya disebut donor universal karena dapat mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan darah sama atau bergolongan darah lain. Orang yang bergolongan darah O biasanya lebih banyak dijumpai daripada orang yang bergolongan darah lainnya. Sedangkan Golongan darah AB disebut resipien universal (golongan darah yang dapat menerima donor dari gologan darah lainnya), golongan darah AB biasanya lebih jarang dijumpai daripada golongan darah lainnya.
Keanekaragaman pada manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk manusia kembar. Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.

VI.  Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan Praktikum Biologi yang berjudul keanekaragaman pada manusia, dapat diketahui bahwa setiap individu memiliki perbedaan dan perbedaan tersebut dapat diamati  melalui fenotip. Walaupun ada beberapa orang yang memiliki indeks keragaman yang sama, namun masih dapat dibedakan melalui pengamatan fenotip.


DAFTAR PUSTAKA

Al, Suyitno, dkk. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Biologi Umum (untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.
Brookes, Martin.2008. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta: Erlangga.
Claybourne, Anna. 2005. Pengantar Gen dan DNA. Klaten: Pakar Raya.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
         . 2008. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


Lampiran

1.    Cakram Genetika
2.    Tabel pengamatan

0 comments:

Post a Comment