Wednesday, October 10, 2012

PERBEDAAN TEORI, HUKUM, PRINSIP, DAN KONSEP (Tugas Telaah Kurikulum Kimia)


PERBEDAAN TEORI, HUKUM, PRINSIP, DAN KONSEP


1. Teori menjelaskan objek atau peristiwa yang tidak langsung teramati.Sebuah teori menjelaskan aspek alam yang ada diluar (atau dibalik) apa yang dapat kita amati, aspek yang dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang kita amati. kuman, atom, kalorik, ruang waktu melengkung, dan dawai dasar semuanya, memiliki derajat yang tidak dapat diamati. Itu mengapa mereka disebut teoritis. Namun itu tidak membuat mereka tidak nyata.

Contoh dari teori kimia adalah: Teori asam dan basa Arrhenius

Teori
·       Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan.
·       Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
Pembatasan teori
Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih – baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.
Keduanya jelas merupakan reaksi yang sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:
Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida – sejalan dengan teori Arrhenius.
Akan tetapi, pada kasus amonia, tidak muncul ion hidroksida sedikit pun!
anda bisa memahami hal ini dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida:
Reaksi ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas, sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam teori Arrhenius.
Akan tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen klorida.
Pada kasus ini, tidak terdapat ion hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan – karena bukan merupakan suatu larutan. Teori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini sebagai reaksi asam-basa, meskipun pada faktanya reaksi tersebut menghasilkan produk yang sama seperti ketika dua zat tersebut berada dalam larutan.


2. Hukum adalah teori jenis khusus, yang menjelaskan seluruh kategori dan menjelaskan hubungannya dengan istilah paling umum. Hukum diawali dengan kata “semua,” seperti, Semua ini bersifat itu, semua benda bermassa saling tarik satu sama lain.Sebuah hukum tidak ada hubungannya dengan teruji atau diterima secara umum oleh masyarakat ilmuan. Sebuah teori adalah hukum karena apa yang dijelaskannya, bukan karena konfirmasi tertentu. Dan sebuah teori adalah hukum atau bukan hukum dari awalnya, bahkan saat ia diajukan pertama kali, saat ia berupa hipotesis.

Contoh dari hukum kimia adalah: HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap”

Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%


3. Prinsip merupakan asas, kebenaran yang menjadi pokok dasar orang berfikir, bertindak, dan sebagainya. Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.

Contoh dari prinsip kimia adalah: Prinsip Titrasi


Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan. Titrasi didasarkan pada suatu reaksi yang digambarkan sebagai :

  • Volumetri (titrasi) dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksikan) sejumlah volume tertentu (biasanya dari buret) larutan standar (yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti) yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya.Untuk mengetahui bahwareaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.
  • Larutan standar disebut dengan titran. Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Dimana :
NB = konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
VB = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya
NA = konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
VA = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)


Dalam melakukan titrasi diperlukan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, seperti ;

·         Reaksi harus berlangsung secara stoikiometri dan tidak terjadi reaksi samping.
·         Reaksi harus berlangsung secara cepat.
·         Reaksi harus kuantitatif
·         Pada titik ekivalen, reaksi harus dapat diketahui titik akhirnya dengan tajam (jelas perubahannya).
·         Harus ada indikator, baik langsung atau tidak langsung.
Berdasarkan jenis reaksinya, maka titrasi dikelompokkan menjadi empat macam titrasi yaitu :
·         Titrasi asam basa
·         Titrasi pengendapan
·         Titrasi kompleksometri
·         Titrasi oksidasi reduksi
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan titrasi adalah pembuatan larutan standar. Suatu larutan dapat digunakan sebagai larutan standar bila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
·         mempunyai kemurnian yang tinggi
·         mempunyai rumus molekul yang pasti
·         tidak bersifat higroskopis dan mudah ditimbang
·         larutannya harus bersifat stabil
·         mempunyai berat ekivalen (BE) yang tinggi
Suatu larutan yang memenuhi persyaratan tersebut diatas disebut larutan standard primer. Sedang larutan standard sekunder adalah larutan standard yang bila akan digunakan untuk standardisasi harus distandardisasi lebih dahulu dengan larutan standard primer.


4. Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk meng­gambarkan secara abstrak suatu objek.  Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhana­kan pemikir­an dengan menggunakan satu istilah.  Seperti yang diungkapkan Nasution (2008:161) yang mengungkapkan bahwa ”Bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep”.

Contoh dari konsep kimia adalah: Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.

Berdasarkan konsep pertama:  
a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:
1) Perkaratan logam besi 
Reaksi perkaratan logam besi: 
4Fe(s) + 3O2(g) --> 2Fe2O3(s) [karat besi]
2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar) 
Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. 
CH4(g) + O2(g) --> CO2(g) + 2H2O(g)
  
3) Oksidasi glukosa (C6H12O6) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air. 
C6H12O6(aq) + 6O2(g) --> 6CO2(g) + 6H2O(l)
  
4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2: 
Cu(s) + O2(g) --> CuO(s) 
S(s) + O2(g) --> SO2(g) 
SO2(g) + O2(g) --> SO3(g)
  
5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan 
6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi) 
7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !!
Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH4; 3) Glukosa C6H12O6; 4) Cu, S, SO2


3 comments:

  1. Its like you read my thoughts! You appear to understand so much approximately this, like you wrote the e-book in it or something. I feel that you simply could do with some % to power the message home a little bit, however instead of that, that is great blog. An excellent read. I will definitely be back.

    ReplyDelete